Selasa, 19 November 2013

Cinta Sejati (Bab 1 - Menanti Part 4)



Kakak :
Sudahlah hapus airmatamu itu
Telah ku baca semua isi hatimu dari matamu
Sudahlah maafkan aku
Tak ada maksud hatiku menyakitimu
Namun, jarak dan waktu membutakanku
Mengubahku yang tak lagi mengerti kamu
Meski selalu ku dengar alunan suaramu di benakku

Tiana :
Dalam resahku menanti
Adakah sebuah jawab yang akan ku dengar tentangmu
Ataukah hari kemarin tak cukup berarti lagi bagimu
Hingga seakan kau lari dariku

Kakak :
Tak pernah ku coba tuk berlari
Aku masih berdiri menanti disini
Meski kau tak melihat adaku
Namun hatiku memang tak pernah berubah
Sebab waktu tak mampu mengubah hatiku

Tiana :
Apakah hanya dusta semua kata itu?
Apakah aku masih dapat meyakininya?



Kakak :
Terserah kau apa yang kau mau
Inilah aku apa adanya
Yang tak sempurna
Yang tak mampu berucap kata-kata lagi padamu

Tiana :
Sempurnalah penantianmu
Bila kita tak akan pernah bertemu
Atau memang itu maumu?

Kakak :
Putri, bukan saat ini
Aku mesti kembali
Nantikanlah saat bulan tak lagi nampak
Sedang bintang masih berpijar
Aku akan kembali
Tak dapatkah kau bersabar menungguku
Sebentar lagi saja?

Tiana :
Aku tak lagi akan merantai kakimu
Akan ku beri kau kebebasanmu
Kaulah yang tentukan
Kapan kau akan kembali padaku
Aku akan menantimu
Hingga kau kembali nanti

Kakak :
Tunggulah aku disana
Aku akan kembali
Aku pasti kembali untukmu, tuan putriku
Bersabarlah, sebab tak akan lama lagi aku akan kembali
RuangRindu, 03082010
END˜

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...