Cinta itu bagaikan sebuah suara tanpa
kata
Yang tak terdengar oleh telinga
Namun terdengar jelas bagai bisikkan
jauh di dalam hati
Aku ataukah kamu akan berjalan menjadi
kita?
Seperti angin dan awan yang menyatu dan
menjadi hujan?
Cinta yang keindahannya seperti pelangi
Hanya untuk dikagumi
Bukan untuk dimiliki apalagi di raih
Dan saat cinta harus berlalu pergi
Ia tinggalkan jejak-jejak kaki yang tak
mudah tuk terhapus
Selalu ada bagaikan bara yang siap
menjadi api
Namun hanya termangu dalam diam
Membeku menjadi bara, namun tak juga
menjadi api
Cinta membelenggu setiap langkah kaki
untuk menapak
Inginnya kaki-kaki itu menari bersamanya
Melantunkan lagu dalam melodi terindah
dibalutan pesonanya
Cinta, ah cinta….
Kau yang memeluk hatiku
Kau pula yang melepaskan hatiku
Kau yang telah menawan hatiku
Namun mengapa ketika kau pergi hatiku
masih saja kau tawan cinta?
Cinta inginnya aku bertanya
Namun diammu membekukan aku
Jauhnya mendiamkan aku
Haruskah aku berlari untuk mencarimu
sedang kakiku kau belenggu
Haruskah aku menangisimu sedang air mata
itu telah kau keringkan
Haruskah aku tertawa untuk sekedar
memulas duka dengan bahagia semu
Haruskah aku tertahan sepi disini
menunggumu
Menanti hadirmu yang tak pernah dapat ku
pastikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar