Kamis, 19 Desember 2013

Suara Tanpa Kata



Cinta itu bagaikan sebuah suara tanpa kata
Yang tak terdengar oleh telinga
Namun terdengar jelas bagai bisikkan jauh di dalam hati

Aku ataukah kamu akan berjalan menjadi kita?
Seperti angin dan awan yang menyatu dan menjadi hujan?

Cinta yang keindahannya seperti pelangi
Hanya untuk dikagumi
Bukan untuk dimiliki apalagi di raih
Dan saat cinta harus berlalu pergi
Ia tinggalkan jejak-jejak kaki yang tak mudah tuk terhapus
Selalu ada bagaikan bara yang siap menjadi api
Namun hanya termangu dalam diam
Membeku menjadi bara, namun tak juga menjadi api

Cinta membelenggu setiap langkah kaki untuk menapak
Inginnya kaki-kaki itu menari bersamanya
Melantunkan lagu dalam melodi terindah dibalutan pesonanya

Cinta, ah cinta….
Kau yang memeluk hatiku
Kau pula yang melepaskan hatiku
Kau yang telah menawan hatiku
Namun mengapa ketika kau pergi hatiku masih saja kau tawan cinta?


Cinta inginnya aku bertanya
Namun diammu membekukan aku
Jauhnya mendiamkan aku
Haruskah aku berlari untuk mencarimu sedang kakiku kau belenggu
Haruskah aku menangisimu sedang air mata itu telah kau keringkan
Haruskah aku tertawa untuk sekedar memulas duka dengan bahagia semu
Haruskah aku tertahan sepi disini menunggumu
Menanti hadirmu yang tak pernah dapat ku pastikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...