Tetap bangga meski harus ku sudutkan
jauh di kegelapan hati
Tetap menanti meski ku tahu pasti
kau eksis hanya dalam imaji
Bukankah untuk seperti kita
imaji itu dunia nyata
dan
dunia nyata itu imaji belaka?
Tetap mendengar kata hati
meski kata bosan setia menghantui
Tetap melangkah maju mendekati takdir itu
meski antara keyakinan dan keinginan jarang menyatu
Bukankah untuk seperti kita
hati itu menyatu
satu dalam kata yang mampu terucap
satu meski kita berbeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar