Jumat, 02 Mei 2014

Luka dan Sepi

Tersenyum dalam luka
bagai mentari dipupus senja
malam menggantikan siang
menembus cakrawala penuh rasa sepi

Dan saat tersadar akan kesendirian
tanpa peluh air mata mengalir sendiri
tanpa pengingat memori otak perlahan memudar

Kemana bintangmu bersinar terang
disaat gelap padamkan cahaya
disaat bara tak lagi tunjukkan asa

Hanya bongkahan sepi yang tersisa
tersiakan arti diri dalam penantian tak pasti
bersama luka tak kunjung henti

Masihkah esok pagi ada mentari?
Masihkan ada waktu tuk waktu berputar lagi?
Untuk jantung berdetak lagi?
Masihkah ada asa yang tersisa di rongga - rongga kosong ini?

Saat sepi menyayat hati
Akan kemana hampa kita labuhkan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...