Rasa yang hilang
Rasa yang tertunda
Rasa yang tak terucap kata
Rasa yang tak sempat terungkap raga
Rasa yang sendiri
Rasa yang berjuang agar tak mati
Rasa yang selalu bernyanyi
dalam kilas gerak cerita lalu
Rasa yang bisa padam
dan itu untukmu
Jumat, 30 Mei 2014
Rabu, 21 Mei 2014
Everlasting Love
Berabad - abad waktu yang ku habiskan untuk mencarimu
Namun seakan singkat saja semua waktuku itu
Berabad - abad lamanya dalam duka dan sepi
Namun seakan tak cukup dijalani
Berabad - abad kita bersama
Kita memadu cinta
Kita tak terpisahkan
Namun kini seakan pudar
Bukan cintamu yang memudar
Sebab ku tahu cintamu terbuat dari hati yang tak pernah berubah
Hanya kebersamaan ini yang memudar
Kita terpisah dalam dimensi berbeda
Kita berjarak karena alam memaksa kita tuk berpisah
Semua berjalan hampa tanpa rasa saat kau tak ada
Semu, hanya itu yang tersisa dalam bias asa tanpa hadirmu
Haruskah terus aku berjalan dalam perih ini
Sedang sosokmu yang selalu terlihat dalam senyuman
tak akan dapat tersentuh
tak mampu lagi ku gapai
Kau menghilang pudar dalam kenangan nyataku
Kau hadir menjelma nyata dalam mayaku
Dimana kebenaran tersembunyi
saat ku rasakan hati ini berteriak penuh kata
namun tak mampu terucap bibir ini
Disaat sepi dan hampa kita terbelit rindu
Adakah disana mereka mendengar dan akan peduli pada kita
pada duka lara kita
pada setiap airmata derita kita
pada cinta yang berubah menjadi tanpa kata
sejak kita dipisahkan oleh tangan - tangan kehidupan yang nyata
Berapa abad lagi harus kita tempuh disaat bumi pun kian menua
hanya untuk satukan cinta dan rasa yang seakan tiada arti ini?
*Priyatama*
Namun seakan singkat saja semua waktuku itu
Berabad - abad lamanya dalam duka dan sepi
Namun seakan tak cukup dijalani
Berabad - abad kita bersama
Kita memadu cinta
Kita tak terpisahkan
Namun kini seakan pudar
Bukan cintamu yang memudar
Sebab ku tahu cintamu terbuat dari hati yang tak pernah berubah
Hanya kebersamaan ini yang memudar
Kita terpisah dalam dimensi berbeda
Kita berjarak karena alam memaksa kita tuk berpisah
Semua berjalan hampa tanpa rasa saat kau tak ada
Semu, hanya itu yang tersisa dalam bias asa tanpa hadirmu
Haruskah terus aku berjalan dalam perih ini
Sedang sosokmu yang selalu terlihat dalam senyuman
tak akan dapat tersentuh
tak mampu lagi ku gapai
Kau menghilang pudar dalam kenangan nyataku
Kau hadir menjelma nyata dalam mayaku
Dimana kebenaran tersembunyi
saat ku rasakan hati ini berteriak penuh kata
namun tak mampu terucap bibir ini
Disaat sepi dan hampa kita terbelit rindu
Adakah disana mereka mendengar dan akan peduli pada kita
pada duka lara kita
pada setiap airmata derita kita
pada cinta yang berubah menjadi tanpa kata
sejak kita dipisahkan oleh tangan - tangan kehidupan yang nyata
Berapa abad lagi harus kita tempuh disaat bumi pun kian menua
hanya untuk satukan cinta dan rasa yang seakan tiada arti ini?
*Priyatama*
Tawanan Cinta
Cinta.....
Cinta yang bernafas dari cinta
Cinta yang hidup karena Sang Pencipta
Cinta yang seakan memburu ajal....
Namun tersiakan oleh ego dan kemunafikan
Cinta...
Sekali ia hidup dan itu abadi
Dia akan ada untuk selamanya
Menawan hati dalam lara dan duka berbalut bahagia
Meski hanya sesaat ia tinggal
Namun ketika ia pergi
semuanya berubah
Tak lagi ada yang sama
seperti sebelum ia datang
Ia ubah semua rasa dalam keheningan jiwa
Ia prasangkakan kebaikan pada setiap detik jantung kita
Cinta.....
Ketika ia terlukai
Disaat ia pun ternodai
Lalu kemana kita akan berharap akan kebahagiaan
Cinta.....
Disaat nafsu pun disebut cinta
Disaat kepalsuan dianggap benar
Lalu dimana kita akan mendapat perlindungan
Sedangkan kekokohan jiwa perlahan merapuh
merayap menghinggapi sepi
bila harus berjalan tanpa cinta
Cinta yang bernafas dari cinta
Cinta yang hidup karena Sang Pencipta
Cinta yang seakan memburu ajal....
Namun tersiakan oleh ego dan kemunafikan
Cinta...
Sekali ia hidup dan itu abadi
Dia akan ada untuk selamanya
Menawan hati dalam lara dan duka berbalut bahagia
Meski hanya sesaat ia tinggal
Namun ketika ia pergi
semuanya berubah
Tak lagi ada yang sama
seperti sebelum ia datang
Ia ubah semua rasa dalam keheningan jiwa
Ia prasangkakan kebaikan pada setiap detik jantung kita
Cinta.....
Ketika ia terlukai
Disaat ia pun ternodai
Lalu kemana kita akan berharap akan kebahagiaan
Cinta.....
Disaat nafsu pun disebut cinta
Disaat kepalsuan dianggap benar
Lalu dimana kita akan mendapat perlindungan
Sedangkan kekokohan jiwa perlahan merapuh
merayap menghinggapi sepi
bila harus berjalan tanpa cinta
Jumat, 02 Mei 2014
Luka dan Sepi
Tersenyum dalam luka
bagai mentari dipupus senja
malam menggantikan siang
menembus cakrawala penuh rasa sepi
Dan saat tersadar akan kesendirian
tanpa peluh air mata mengalir sendiri
tanpa pengingat memori otak perlahan memudar
Kemana bintangmu bersinar terang
disaat gelap padamkan cahaya
disaat bara tak lagi tunjukkan asa
Hanya bongkahan sepi yang tersisa
tersiakan arti diri dalam penantian tak pasti
bersama luka tak kunjung henti
Masihkah esok pagi ada mentari?
Masihkan ada waktu tuk waktu berputar lagi?
Untuk jantung berdetak lagi?
Masihkah ada asa yang tersisa di rongga - rongga kosong ini?
Saat sepi menyayat hati
Akan kemana hampa kita labuhkan?
bagai mentari dipupus senja
malam menggantikan siang
menembus cakrawala penuh rasa sepi
Dan saat tersadar akan kesendirian
tanpa peluh air mata mengalir sendiri
tanpa pengingat memori otak perlahan memudar
Kemana bintangmu bersinar terang
disaat gelap padamkan cahaya
disaat bara tak lagi tunjukkan asa
Hanya bongkahan sepi yang tersisa
tersiakan arti diri dalam penantian tak pasti
bersama luka tak kunjung henti
Masihkah esok pagi ada mentari?
Masihkan ada waktu tuk waktu berputar lagi?
Untuk jantung berdetak lagi?
Masihkah ada asa yang tersisa di rongga - rongga kosong ini?
Saat sepi menyayat hati
Akan kemana hampa kita labuhkan?
Langganan:
Postingan (Atom)
Untitle
Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...
-
Senja kian memerah Hadirkan semburat jingga menghias angkasa Sisakan senyuman di langit senja merengkuh impian yang masih tersisa...
-
Cinta itu bagaikan sebuah suara tanpa kata Yang tak terdengar oleh telinga Namun terdengar jelas bagai bisikkan jauh di dalam hati ...