Rabu, 30 Oktober 2013

Penantian Abadi





Masih menunggumu
Menanti hingga waktu yang berbatas itu pergi
Menanti hingga semua sekat yang terlanjur tercipta itu sirna
Menanti sang bayu meruntuhkan dinding hatimu

Menanti hingga tak sadar aku
jika dunia yang ku lihat hanya terlihat dari balik jendela
Kaca itu terlalu bening hingga ku rasa nyata

Namun satu ku sadari
kau tak disini tuk temani aku
kau tak ada tuk tersenyum
menangis
dan tertawa bersamaku

Kau ada dalam dunia yang tak terlihat
kau ada dibalik cerita tak tergapai
kau ada diantara lukamu yang terus bercerita

dan sampai kapankah penantian itu akan usai

ataukah kita yang akan usai disini

Usaikan segala mimpi
agar malam tak pernah berubah menjadi pagi
agar bintang dan rembulan tak lagi bersanding
Namun adilkah itu?

Bila hanya cinta dan impian yang aku miliki
masihkah kau mau kembali bersamaku
melukis cerita dalam kebahagiaan tak terbatas waktu
dimensi
jarak
dan ruang

Abadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...