Kamis, 02 Juli 2015

Diam



Jangan katakan pada malam
tetaplah berdiri dalam sunyi
tetaplah sembunyi di bantaran sepi

jangan katakan pada sang fajar
dimana kau sembunyi
biarlah ia larut dalam pesta poranya
dan melupakanmu

Jangan biarkan sang senja mengingatmu
tetaplah diam dalam keterbisuanmu yang dipaksa

Jangan biarkan lintang melihatmu
menemukan pijarmu yang bercahaya dalam sendirimu

Karena tempatmu itu disana
dalam keterasingan pekat
tak boleh tersentuh
bukan untuk disentuh

Tetaplah diam dalam kebisuanmu yang dipaksa
Tetaplah sembunyi dalam dunia yang hening
namun tak sepi apalagi sunyi

Bukankah disana kau melihat segala?
Segala bisikkan suara alam
yang dengan manja memanggilmu
Segala suara-suara langit
yang dengan lantang memintamu tetap berdiri
tak terhenti jalanmu oleh darah melimpah di kiri kananmu

Menggapai waktu
meski diri larut dalam rasa yang sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...