Rabu, 10 Juni 2015

Haruskah Aku Tertawa?

Lalu apakah aku harus tertawa?
Menertawakanmu?
Ataukah hanya sekedar menertawakan diriku sendiri?

Sepi.......
tanpamu hampa perlahan menghampiri
Disini aku hanya sendiri....
akankah terus akan sendiri?

Bahkah tawa pun menghambar tanpamu
hanya tawa bukan tertawa
sebenarnya
aku tak suka ini
sendiri tanpamu
membuatku sedikit hilang arti

Lalu apakah aku harus tertawa
apa yang dapat ku tertawakan?
Bukankah aku sudah kehilangan tawaku?
bahkan lupa cara tertawa

Tolonglah, tolong
jangan pergi lagi
bila suatu saat nanti kau berniat untuk kembali
atau biarkan aku tak lagi menunggu
menunggu tanpa waktu
untuk sebuah kesendirian tanpa akhir

Haruskah aku tertawa?
saat aku tahu
bahwa aku terluka?
bahwa hatiku hancur
patah
tak lagi berbentuk.....

Haruskah aku tertawa
saat aku tertawan sunyi
saat aku terhempas sepi
saat aku terhenti sendiri
Haruskah aku tertawa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...