Selasa, 10 Juni 2014

Sepi yang Berkisah

Masih sendiri menanti dalam sepi
Dalam penantian panjang tanpa akhir
Sementara waktu kian menua
Mahkota cinta semakin merapuh
hanya tersisa sepi dalam rentang waktu yang terlalu panjang

Berkilau air mata dalam riuh rendah pesona asa
lantas terjebak sepi dalam diam tanpa kata
Dimana waktu kembali berputar sesunyi dekapan yang kosong

Dalam kilau bintang malam
dan mentari senja
ku ukir kisah penuh rasa sunyi dan sesal

Bukan sesalmu
bukan sesalku
bukan sesal kita

Namun sesal itu datangnya dari alam
terbias gemericik tarian hujan
dibelai semilir angin gunung


Akankah masih tersisa kisah angan dan pengharapan
disaat sepi yang datang membayang
tak pernah sisakan asa
kecuali asa masa lalu

lalu malam membungkus raga dengan kesunyian panjang
membekap mulut-mulut penuh tangus tertahan
menjadi resah dalam tanya tanpa jawaban

Heranku.....
Raga masih juga bertahan
meski ribuan luka dan perih telah pernah menghantamnya

Apa yang ditunggu nantinya?
Sedang turunnya cahaya dari surga
jagad dewa bathara pun tak tau saatnya.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...