Minggu, 15 Mei 2011

Jejak-jejak Hujan

Hilang rasa seperti hilangnya jejak hujan oleh senyum sapa sang mentari
Mungkinkah itu?

Tak adakah cara untuk melihat jejak-jejak itu kembali?
Mengapa harus menunggu hujan kembali menari untuk sekedar melihat jejaknya lagi?

Bukankah turunnya tak dapat kita terka?
Mengapa harus menanti untuk suatu ketakpastian begini?
Mengapa? Adakah jawabnya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untitle

Apa yang kau tahu ketika para dewata agung mengikat jiwa kita? Ketika mereka membuat hati dan jiwa milik kita saling terhubung selalu terh...