Cinta dan Kesalahan

Bila cinta kita itu salah
Lalu cinta mana yang benar?
Bila cinta itu dapat dipersalahkan begitu saja
Lalu benarkah kita yang melangkah dalam kehidupan kita?

Bukankah cinta itu suci dan benar adanya
Sebab ia datangnya dari hati
Bukan hanya sekedar hati
Namun relung terdalam hati kita

Cinta dan kesalahan
Bukankah cinta hadir untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang hadir dalam hidup?
Bukan karena hadirnya ia lantas banyak terjadi kesalahan dalam hidup
Karena cinta berkawan akrab dengan kebenaran
Bukan dengan kesalahan

Telaah Rasa

Bukan perkara mudah untuk menelaah rasa
Ataukah kita dan mereka yang tak lagi peduli
Tentang rasa yang ada
Bersemayam dalam hati dan jiwa?

Bukankah rasa itu nyata dan sungguh benar ada
Namun mengapa mereka merelakan diri
Menetap dalam kehampaan yang nyata?

Aku bertanya
Berharap jawaban
Bukan sekedar kata tanpa makna
Yang tak berikan jawaban apa-apa

Ingkar Pada Hidup

Mengingkari waktu
Mengikari jalan hidup
Kemana kau bawa langkahmu menapak

Mengingkari keindahan dunia
Mengingkari fatamorgana
Adakah kemunafikan semata yang akan kau terima dijiwamu

Tak pernahkah sekali saja dalam waktumu
Kau mengerti
Akan kehalusan jiwa
Jiwa yang penuh cinta
Jiwa yang tak pernah meminta
Jiwa yang begitu bebas menggapai asa
Namun kau menghalangi setiap langkahnya

Tak pernahkah kau mencoba tuk pahami
bahwa dalam hidup
Setiap pengingkaran tak akan pernah berujung mudah....

Pada Saatnya

Dan sungguh hati itu benar
Hati tak pernah berdusta
Lantas mengapa dibiarkan saja ego membutakan mata

Dan sungguh hati itu penuh luka
Disaat langkah kaki perlahan menjauh dari kebenaran sejati

Dan sungguh ribuan dusta pun tak akan pernah cukup
Untuk menutup satu kebenaran sejati

Karena pada saatnya nanti
Dia akan datang dengan segala kerendahan hati
dengan senyum sapa ramah penuh pesona
penuh keindahan yang akan mewangi pada waktunya nanti....

Sedikit Cerita

Karena disaat ia telah pergi

semua yang pernah ia lakukan

akan membekas

seperti luka yang tak bisa hilang

dan terlalu melekat kuat perihnya

Hingga ketika kesepian menjadi teman akrabmu

maka semua pedih perih itu

seperti untaian lara penuh airmata

yang seakan tak akan ada habisnya.....

Yang Ku Tunggu

 
















Engkau datang saat ku terjaga di ruang rindu
Membawa serta semua tentang dirimu yang dulu
Saat masih bersama di imajiku

Semua seakan sama seperti yang ku lihat
Sama seperti yang ku rasa
Namun akankah juga sama dengan yang akan terjadi
nantinya.................

Kau datang seakan tuk menjawab satu tanyaku
Kau datang seakan tuk membangunkanku dari kesendirian itu
Kau datang seakan tuk menjaga hidupku
dan temani mimpiku
selamanya.......

My Perfect Friend......

Menanti Fajar

Karena pelindung hidupku masih ada...

Masih bernyawa...

Meski harus ia menghilang

bersama kelamnya malam....

Karena pelindungku masih ada...

Masih menapak di bumi nusantara...

Meski harus ia sembunyi

tuk menepi sesaat dalam hening

Karena pelindungku itu nyata

Meski masih harus ku meraba dalam gelap

Menanti fajar terangi hadirnya

Menanti pagi menyambut hadirnya

Mengakhiri gelap yang penuh bau anyir darah...